Suporter Turun ke Jalan, Tuntut Kejelasan Status Arema Indonesia
Foto: Muhammad Aminudin/detikSport
Pecinta sepakbola mengusung nama Arek Malang Menggugat menggelar aksi depan Balai Kota Malang, Rabu (30/11/2016). Mereka menuntut kejelasan status klub Arema Indonesia.
Arema Indonesia menjadi salah satu klub yang dijanjikan akan dikembalikan statusnya sebagai anggota federasi pada Kongres PSSI lalu. Namun janji itu ternyata kembali tak dipenuhi karena kongres menyerahkan permasalah tersebut dialihkan ke kepengurusan yang baru.
Dalam ujuk rasa yang dilakukan, suporter membawa sejumlah spanduk, salah satunya bertuliskan 'PSSI Harus Jalankan Statuta'. Orasi-orasi juga dilakukan oleh mereka untuk menyuarakan tuntutannya..
Koordinator aksi, Firman Anang, menuturkan, aksi damai ini tidak terlepas dari penanganan keabsahan Arema Indonesia oleh PSSI yang tak kunjung selesai. Janji adanya penuntasan pada Kongres tahunan PSSI, malah memunculkan janji-janji baru.
"Kami hanya ingin kepastian, pengesahan dari Arema Indonesia," katanya disela aksi.
Pendemo juga mengajak agar dualisme Arema segera disudahi. Arema Indonesia dan Arema Cronus diminta duduk bersama serta saling terbuka agar segera ada penyelesaian.
Ada lima tuntutan yang disampaikan pendemo dalam orasinya. Pertama, adanya verifikasi menurut legal standing perseroan terbatas (PT) yang berlaku. Kedua, meminta Yayasan Arema melalui pembinanya untuk mengurai benang kusut soal legal standing Arema Indonesia, ketiga, Arema Indonesia dan Arema Cronus masing-masing menunjukkan dokumen yang dimiliki, keempat, meminta pemerintah pusat serta daerah ikut menyelesaikan persoalan dualisme Arema secara damai. Kelima, adalah adanya revolusi di tubuh PSSI sebagai induk sepakbola nasional, jika tidak mampu menyelesaikan dualisme Arema.
Setelah menyuarakan tuntutannya, pendemo bergerak menyudahi aksi unjuk rasa. Sebelumnya, mereka mengawali aksi dengan longmarch dari Stadion Gajayana.
Arema Indonesia menjadi salah satu klub yang dijanjikan akan dikembalikan statusnya sebagai anggota federasi pada Kongres PSSI lalu. Namun janji itu ternyata kembali tak dipenuhi karena kongres menyerahkan permasalah tersebut dialihkan ke kepengurusan yang baru.
Dalam ujuk rasa yang dilakukan, suporter membawa sejumlah spanduk, salah satunya bertuliskan 'PSSI Harus Jalankan Statuta'. Orasi-orasi juga dilakukan oleh mereka untuk menyuarakan tuntutannya..
Koordinator aksi, Firman Anang, menuturkan, aksi damai ini tidak terlepas dari penanganan keabsahan Arema Indonesia oleh PSSI yang tak kunjung selesai. Janji adanya penuntasan pada Kongres tahunan PSSI, malah memunculkan janji-janji baru.
"Kami hanya ingin kepastian, pengesahan dari Arema Indonesia," katanya disela aksi.
Pendemo juga mengajak agar dualisme Arema segera disudahi. Arema Indonesia dan Arema Cronus diminta duduk bersama serta saling terbuka agar segera ada penyelesaian.
Ada lima tuntutan yang disampaikan pendemo dalam orasinya. Pertama, adanya verifikasi menurut legal standing perseroan terbatas (PT) yang berlaku. Kedua, meminta Yayasan Arema melalui pembinanya untuk mengurai benang kusut soal legal standing Arema Indonesia, ketiga, Arema Indonesia dan Arema Cronus masing-masing menunjukkan dokumen yang dimiliki, keempat, meminta pemerintah pusat serta daerah ikut menyelesaikan persoalan dualisme Arema secara damai. Kelima, adalah adanya revolusi di tubuh PSSI sebagai induk sepakbola nasional, jika tidak mampu menyelesaikan dualisme Arema.
Setelah menyuarakan tuntutannya, pendemo bergerak menyudahi aksi unjuk rasa. Sebelumnya, mereka mengawali aksi dengan longmarch dari Stadion Gajayana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar